Beranda Olahraga 17 Karateka Inkai Kutim Ikut Turnamen di Balikpapan – Perbanyak Jam Tanding...

17 Karateka Inkai Kutim Ikut Turnamen di Balikpapan – Perbanyak Jam Tanding dan Pengalaman Tandang

711 views
0

Para karateka Kutim berfoto bersama di salah satu sisi Tribun penonton sebelum pertandingan di mulai. (Fuji Pro Kutim)

BALIKPAPAN- Belasan karateka muda dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi bagian dari ribuan peserta yang mengikuti Turnamen Karate se-Kalimantan yang mulai begulir Jumat (16/2/2024). Turnamen bertajuk Wali Kota Balikpapan Cup kali ini dilangsungkan di BSCC Dome, Kota Balikpapan. Lebih dari seribu karateka ikut ambil bagian dan adu tangkas pada turnamen yang memerebutkan total hadiah Rp 35 juta ini.

Pihak panitia penyelenggara mempertandingkan 10 kategori, baik Kata maupun Kumite. Tak hanya atlet dari Kaltim, bahkan para karateka dari luar provinsi Kaltim juga ikut. Seperti Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Barat (Kalbar) juga ambil bagian pada turnamen ini. Turnamen ini merupakan rangkaian perayaan hari jadi Kota Balikpapan yang ke-127. Kontingen Kutim sudah sampai di Balikpapan sejak Kamis (15/2/2024) kemarin.

“Dari Inkai Kutim mewakili Kabupaten Kutai Timur mengirimkan total 17 atlet,” jelas Pelatih sekaligus Manajer Kotingen Kutim Dedi Irawan saat mendampingi atlet Kutim para atlet belianya dan Dojo Bushido Kutim.

Para karateka Kutim akan bertanding di satu kategori yakni Komite. Berlaga hingga Minggu (18/2/2024), sebanyak 10 atlet mengikuti Festival dan 15 ikut Turnamen. Keberangkatan Kontingen Kutim secara mandiri kali ini tak mengusung target khusus. Menurut Dedi hanya untuk melatih dan memperbanyak jam tanding dan tandang bagi para atlet. Sebenarnya, sambung Dedi, Kutim bisa saja memasang target medali apabila 7 atlet remaja andalannya dari Inkai Kutim bisa ikut berangkat. Namun karena sedang ada jadwal sekolah yang tak bisa ditinggalkan, maka Kutim hanya memberangkatkan atlet yang siap saja.

“Targetnya main baik, dapat medali syukur, tidak (dapat) juga tidak apa-apa. Paling penting atlet senang bisa ikut turnamen dan bisa memperbanyak jam tanding, terutama di luar Kutim. Agar mental dan pengalaman bertanding ikut meningkat,” jelas Sensei Dedi.

Harapan lainnya, Dedi ingin stakeholder tak hanya pemerintah dan Forki Kutim, namun juga perusahaan swasta lainnya bisa ambil bagian untuk memberikan dukungan pembinaan para karateka muda potensial yang dimiliki Kutim. Pasalnya, kebanyakan karateka Kutim minim jam tanding disebabkan jarang ikut turnamen karena terbatasnya biaya. Dengan dukungan sumber daya dan dukungan yang cukup, Dedi yakin akan banyak lahir karateka potensial berprestasi dari kabupaten “Tuah Bumi Untung Benua” (slogan Kabupaten Kutim). (kopi3)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini