Sejumlah ASN dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Prokopim Setkab Kutim) mengikuti Lokakarya Materi Komunikasi Pimpinan (MKP) yang diadakan oleh Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Adpim Pemprov Kaltim) di Samarinda pada Selasa (29/4/2024).
SAMARINDA – Pesatnya perkembangan dunia komunikasi memerlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama bagi Aparat Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam bidang Komunikasi Pimpinan. Sejumlah ASN dari Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Prokopim Setkab Kutim) berpartisipasi dalam Lokakarya Materi Komunikasi Pimpinan (MKP) yang diadakan oleh Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Adpim Pemprov Kaltim) di Samarinda pada Selasa (29/4/2024). Kegiatan ini turut diikuti ASN dari sepuluh Kabupaten Kota se-Kaltim, perwakilan Perangkat Daerah serta BUMD lingkup Pemprov Kaltim.
Dalam sesi pembelajaran, Sri Sumahardani, seorang Public Speaking Profesional, menegaskan tentang pentingnya komunikasi yang efektif. Yakni pesan yang disampaikan harus dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima pesan.

“Komunikasi yang baik dapat mempengaruhi penerima pesan. Alur komunikasi yang lancar memerlukan umpan balik dan respon yang tepat,” jelasnya.
Sebagai ASN di bidang komunikasi pimpinan, memiliki personal branding yang baik adalah kunci. Selain itu pemimpin yang efektif juga merupakan public speaking yang mampu memberikan citra positif bagi instansi tempatnya bekerja. Sumahardani menekankan beberapa faktor penting untuk menjadi public speaker yang berkualitas, seperti mengatur volume suara, intonasi, artikulasi kata, gerakan tubuh, dan kontak mata. Dia juga menyoroti pentingnya kepercayaan diri, mengatasi rasa cemas dan penguasaan materi sebagai bagian dari persiapan yang konsisten.

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat membuka kegiatan menegaskan bahwa komunikasi yang efektif mampu menyelesaikan masalah yang bahkan ratusan produk hukum tidak mampu menyelesaikannya.
“Komunikasi yang baik dapat menuntaskan persoalan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan wartawan foto senior, Arbain Rambey, memberikan wawasan kepada peserta mengenai penggunaan saluran komunikasi dalam dunia fotografi, melalui media arus utama atau mainstream, maupun media sosial sebagai sumber informasi yang kaya. Dia menekankan pentingnya foto yang tidak kelebihan atau kekurangan data, dengan unsur yang pas, normatif dan tidak berlebihan. Arbain Rambey menekankan bahwa sebuah foto jurnalistik yang baik harus direncanakan dan dikonsep sebelum dipotret.
“Jangan hanya mengandalkan keberuntungan di lapangan, tetapi rencanakan setiap langkah dengan baik,” tegasnya.

Sebagai penutup, Arbain Rambey mendorong para peserta untuk mengembangkan literasi foto mereka dengan memantau berbagai media dan mengikuti tren terbaru.
“Jangan biarkan diri tergilas oleh perubahan, tetapi jadilah bagian dari perubahan tersebut,” pesannya. (kopi4/kopi3)