Suasana pembukaan UMKM Fair 2025 sebagai bagian dari puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 PKK. Foto : Fuji Pro Kutim
SAMARINDA- Gelora Kadrie Oening di Kompleks Stadion Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kembali menjadi pusat perhatian nasional. Setelah sehari sebelumnya menjadi lokasi pembukaan UMKM Fair 2025 sebagai bagian dari puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 PKK, keesokan harinya tempat ini dipadati ribuan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari seluruh penjuru Indonesia untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X PKK 2025.
Sejak pukul 07.30 WITA, antrean panjang mulai terlihat di pintu-pintu utama Samarinda Convention Center. Sekitar 2.500 peserta dari 38 provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia memenuhi Plenary Hall yang telah disiapkan dengan pengamanan berlapis. Para peserta harus melalui pemeriksaan identitas yang ketat, termasuk validasi ID Card, pengecekan tas, hingga pengawasan keamanan oleh panitia pusat dan daerah yang bersinergi dengan aparat keamanan setempat.

Rakernas X PKK ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Dr Ribka Haluk mewakili Mendagri. Sebelumnya diawali lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars PKK mengiringi prosesi pembukaan yang turut dimeriahkan dengan penampilan tari-tarian selamat datang khas Kaltim.
Dari Kutai Timur (Kutim) Wakil Bupati Mahyunadi hadir mewakili Bupati H Ardiansyah Sulaiman dan duduk di kursi undangan kehormatan. Sementara Ketua TP PKK Kutim Ny Hj Siti Robiah, istri Bupati, turut bergabung bersama para Ketua TP PKK Provinsi, kabupaten dan kota se-Indonesia. Hadir pula Ny Hj Masriati, istri Wakil Bupati sekaligus Ketua I Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Kutim di Tribun atas bersama pengurus lainnya.
Di jajaran VVIP, tampak Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji, bersama para kepala daerah dan unsur Forkopimda se-Kaltim.
Wakil Menteri Dalam Negeri Dr Ribka Haluk, membuka Rakernas secara resmi mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam sambutannya, Ribka menyebutkan bahwa PKK merupakan fondasi penting dalam membangun bangsa, terutama dalam memperkuat ketahanan keluarga sebagai unit dasar masyarakat.

“Kami tekankan bahwa penguatan kapasitas kader menjadi kunci keberhasilan gerakan PKK. Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi sebuah keharusan,” ujar Wamendagri Ribka Haluk.
Ia menekankan perlunya pelatihan berkelanjutan, regenerasi kader yang sehat, serta pemanfaatan teknologi dalam proses pelaporan, pembelajaran, dan komunikasi lintas wilayah. Menurutnya, PKK tidak sekadar menjalankan program seremonial, tetapi memiliki dampak strategis bagi penguatan nilai-nilai kebangsaan, peningkatan akses masyarakat terhadap layanan dasar, serta pembangunan ekonomi keluarga yang produktif.
“PKK adalah contoh bahwa pemberdayaan masyarakat dapat menjadi kekuatan besar bila dikelola dengan baik dan didukung secara berkelanjutan,” tegasnya, sambil mengapresiasi dedikasi seluruh kader, penggerak keluarga, dan pemerintah daerah.

Ia juga mengutip hasil riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menunjukkan bahwa 10 Program Pokok PKK telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Mencapai hingga 60 persen dari total capaian program pembangunan keluarga nasional.
Rakernas menghadirkan dua pembicara kunci. Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, memaparkan materi bertajuk “PKK sebagai Motor Penggerak Koperasi Desa”. Ia menekankan pentingnya sinergi antara PKK dan gerakan koperasi dalam memperkuat ekonomi keluarga berbasis desa.
Sementara Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyampaikan urgensi peningkatan gizi generasi muda melalui program makan bergizi gratis, sebagai salah satu fondasi Indonesia Emas 2045. Ia menyoroti pentingnya keterlibatan PKK dalam mengawal kualitas gizi anak-anak sejak usia dini.

Sebagai penutup, rumusan hasil Rakernas dibacakan oleh Ny Yane Bima Arya. Rumusan ini akan menjadi acuan program kerja PKK nasional untuk periode mendatang, menegaskan bahwa PKK bukan hanya gerakan sosial-keperempuanan, melainkan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan yang partisipatif dan berbasis komunitas.
Suasana Rakernas berlangsung padat namun tertib. Di tengah kepadatan, panitia tetap menyediakan layanan kesehatan dan ruang istirahat untuk para peserta. Tak sedikit pengurus TP PKK dari berbagai daerah yang memanfaatkan waktu luang sebelum pembukaan untuk saling berbagi pengalaman dan strategi penguatan program di daerah masing-masing.
Dengan tema besar konsolidasi nasional kader PKK menuju Indonesia Emas 2045, Rakernas X PKK di Samarinda bukan sekadar ajang pertemuan seremonial, melainkan panggung konsolidasi dan perumusan langkah nyata untuk mewujudkan ketahanan keluarga yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing. (kopi3)