Foto: Bagus/ Pro Kutim
BENGALON – Di sela semarak Festival Sekerat Nusantara 2025, langkah kaki Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman, menjejak pasir pantai Sekerat, Jumat (25/7/2025) siang. Ia tidak sekadar hadir sebagai tamu kehormatan. Hari itu, ia duduk bersila bersama para atlet paralayang, mendengar langsung aspirasi mereka, dalam dialog yang sarat visi. Menjadikan langit Sekerat sebagai ruang terbang wisata dirgantara kelas nasional bahkan internasional.
Pertemuan itu bukan seremoni belaka. Arman Mando, perwakilan dari Pengurus Tim Terpadu Wisata Dirgantara Sekerat menyampaikan sejumlah kebutuhan penting demi pengembangan lokasi paralayang di Bukit Dusun Mampang, yang kini menjadi daya tarik baru Festival Sekerat 2025.
“Untuk menjadikan tempat ini ideal sebagai lokasi paralayang bertaraf nasional, kita memerlukan akses jalan yang lebih baik menuju titik take off, serta fasilitas landasan take off yang sesuai standar. Ketinggian 250 meter untuk standar nasional, dan 350 meter untuk level internasional,” terang Arman di hadapan Bupati.

Lebih dari itu, komunitas olahraga dirgantara Kutim juga mengusulkan pendirian sekolah pilot paralayang di Desa Sekerat. Gagasan ini bukan sekadar demi pembibitan atlet, tapi juga strategi pemberdayaan warga lokal agar memiliki keterampilan dan peluang usaha di sektor wisata petualangan.
Menanggapi itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menunjukkan respons positif. Ia menyatakan bahwa pemerintah kabupaten akan menindaklanjuti seluruh masukan tersebut. Sebagai bagian dari upaya memajukan potensi wisata Kutim, khususnya di sektor yang belum banyak dijamah, wisata udara.
“Potensi Sekerat ini luar biasa. Dengan alam yang indah dan posisi geografis yang mendukung, olahraga paralayang sangat cocok dikembangkan di sini. Kami akan pelajari semua usulan dari teman-teman atlet, dan berkomitmen untuk mendukung realisasi impian mereka,” ucap Bupati dengan nada optimistis.

Ia menambahkan, bila seluruh sarana bisa diwujudkan, Desa Sekerat sangat berpeluang menjadi pusat paralayang Indonesia Timur, sebagaimana Kota Batu di Jawa Timur.
“Dengan dukungan fasilitas yang memadai, saya yakin Sekerat bisa menjadi destinasi paralayang favorit di Indonesia,” kata Ardiansyah.
Sebelumnya tak jauh dari lokasi pertemuan itu, wahana paralayang berlangsung intens. Bukit Dusun Mampang, yang berada di ketinggian sekitar 250 meter di atas permukaan laut, menjadi pusat perhatian baru Festival Sekerat 2025. Setelah melalui tiga kali uji coba kelayakan oleh atlet profesional, termasuk Ike Ayu Wulandari dari Malang dan pilot lokal Ali Musa, venue ini resmi dibuka untuk umum.

“Alhamdulillah, area take off sudah layak. Verifikasi bersama para senior, dan hasilnya sangat memuaskan,” ujar Arman Amar yang turut terlibat dalam persiapan teknis lokasi.
Kegiatan paralayang dijadwalkan selama empat hari, dari tanggal 23 hingga 26 Juli 2025. Warga umum dapat ikut terbang tandem dengan syarat tertentu. Biayanya Rp400 ribu per orang, durasi terbang sekitar 5–7 menit, dengan batas berat badan antara 25 hingga 90 kilogram. Peserta di atas batas maksimal dikenakan biaya tambahan sebesar Rp100 ribu. Layanan ojek gratis menuju lokasi take off juga disediakan panitia.

Paralayang berpotensi jadi ikon luar biasa Desa Sekerat. Pemandangan dari atas begitu menakjubkan. Pantai, sawah, dan matahari terbenam jadi satu. Meski demikian, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Akses jalan menuju puncak masih belum ideal, dan infrastruktur pelengkap seperti shelter dan pengamanan area masih perlu ditingkatkan.
Festival Sekerat Nusantara 2025 kini bukan hanya perayaan budaya pesisir, tapi juga menjadi pintu masuk bagi Kutim ke dunia wisata petualangan udara. Dengan sinergi pemerintah, komunitas olahraga, dan warga lokal, Sekerat perlahan menjelma dari desa pesisir menjadi titik strategis wisata paralayang Kaltim.
Impian untuk menjadikan Sekerat sebagai pusat wisata dirgantara nasional bukan sekadar angan-angan. Ketika kaki melangkah ke atas bukit dan parasut mengembang di angkasa, harapan itu mulai mengangkasa, melampaui horizon laut dan batas administratif. Langit Sekerat telah terbuka. Kini saatnya Kutim ikut terbang tinggi. (kopi5/kopi3)